Countup Clock

28 Agustus 2007

Bobot Acara Reuni Biasanya Lebih untuk Konsumsi Batin

Oleh Chairul Alfi

Seperti sudah kita duga sebelumnya, acara Reuni Akbar ITB77 selain merupakan acara yang sangat fenomenal dalam sejarah pelaksanaan suatu reuni alumni, terbukti dalam pelaksanaannya pun sungguh-sungguh spektakuler.

Pada acara Family Gathering di pagi hari misalnya, sejak kedatangan peserta sudah terasa atmosfer pelaksanaan acara memang berbeda dengan kegiatan sejenis lainnya.

Dimulai dengan registrasi alumni yang dilakukan dalam suasana penuh warna-warni. Dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama. Lalu rangkaian acara kebersamaan lainnya yang dikemas secara santai, menggembirakan, dan sangat memikat hingga selesai acara sekitar pukul 14.00. Benar-benar acara yang begitu padat dan menyenangkan.

Seperti diungkapkan dalam salah satu tulisan di milis pagi ini (27/8): "Ketika berbaur di lapangan basket, kita kelelahan mencocokkan nama dan wajah (lama), karena tiba-tiba kita disodori banyak 'wajah baru'. Rasanya seperti dibanjiri mimpi ketemu teman lama. Sementara di otak masih tersisa rekaman lama. Ini cukup menyulitkan bagi kita karena memori otak sudah banyak yang bad sector."

Memang kelelahan lebih cepat terasa karena otak bekerja cukup keras untuk mengingat-ingat lagi rekan-rekan yang terus berdatangan di depan kita.

Sebagian cukup sulit untuk diingat atau sudah lupa sama sekali. Acara pengakuan diri atau tebak-tebakan pun berlangsung. Kemudian saling menyodorkan tangan untuk bersalaman diiringi canda dan ledekan dilanjutkan dengan perkenalan anggota keluarga yang diajak. Cukup banyak alumni yang langsung mengabadikan moment tersebut dengan kamera yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

Sukses dan kemilau acara Reuni Akbar ITB77 secara umum sangat sulit untuk disampaikan dalam rangkaian kata-kata. Bobot acara reuni biasanya lebih ke arah konsumsi batin kita masing-masing sebagai insan sebuah angkatan di ITB.

Malah ada peserta alumni yang sengaja memisahkan diri dari kelompoknya. Berdiri sendiri, terlihat tidak mau diganggu dengan mata yang menerawang jauh. Mungkin sedang membayangkan masa 30 tahun yang lalu saat diterima dan kuliah di ITB. Dan sekarang suasana itu kembali hadir dengan format yang jauh berbeda.

Dalam acara Temu Kangen pada malam harinya di Aula Barat pun terlihat bahwa acara ini benar-benar telah dipersiapkan panitia secara baik dengan sentuhan visualisasi yang sangat pas untuk kita. Benar-benar rangkaian acara yang sangat meriah dan memberikan kesan yang mendalam.

Acara reuni kita yang baru saja selesai secara jujur "Telah mengahadirkan kembali di dalam hati kita masing-masing suatu benang merah ikatan dan rasa kebersamaan", suatu perasaan yang sekitar 30 tahun yang lalu pernah sama-sama kita miliki dan itu nyaris hilang dalam perjalanan ITB77 sebagai sebuah angkatan.

Motto "Melangkah dengan Pasti" yang telah dipilih oleh Panitia, mudah-mudahan dapat mengembalikan dan meningkatkan rasa kebersamaan ITB77. Sehingga kita dapat menjadi Tonggak Kebangkitan Indonesia Baru seperti harapan rekan Shaukat Ally, yakni berbuat hal-hal yang lebih positif untuk bangsa yang kita cintai ini pada masa yang akan datang.

Agar kenangan rangkaian Reuni Akbar ITB77 dapat lebih utuh, alangkah baiknya kalau seksi dokumentasi panitia dapat segera menyelesaikan dokumentasi dalam format video atau foto-foto dalam CD sehingga dokumentasi penting ini dapat dibagikan kepada semua alumni ITB77, baik yang hadir ataupun tidak.


Sumber: Milis itb77@bhaktiganesha.or.id, 27 Agustus 2007, 16:55

Tidak ada komentar: